Kamis, 11 Februari 2016

Kemacetan Jakarta dan Gangguan Kesehatan Mental


Image result for pusing kemacetan

kejamnya ibu tiri tak sekejam ibukota.
Kalimat ini pernah popular beberapa tahun lalu. Hidup di Jakarta dengan tingkat persaingan yang tinggi menjadikan kita harus mengelola waktu dengan tepat. Jika Anda tinggal di kota penyangga Jakarta, maka pemandangan tetangga atau bahkan Anda sendiri yang harus keluar rumah usai adzan subuh dan kembali ke rumah pukul 10 malam, adalah hal yang lumrah.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa kemacetan yang kronis adalah penyebab utama bagi mereka yang tinggal di luar Jakarta dan mengendarai kendaraan pribadi harus menjalani kehidupan dengan dinamika seperti di atas.
Anda sendiri, berapa jam waktu yang Anda habiskan setiap hari ditengah kemacetan Jakarta? Apa akibat dari kemacetan yang kronis terhadap produktifitas hidup Anda?  
Kemacetan yang kronis menimbulkan rasa stress, frustasi dan tertekan. Kemacetan menjadikan waktu tempuh bisa berkali-kali lipat dari kondisi normal. Sementara tubuh kita tidak dirancang untuk menghadapi kondisi yang demikian.
kemacetan yang kronis dalam jangka panjang berdampak pada gangguan kesehatan mental kita, yaitu:
·         Penurunan kemampuan mental
Para ilmuwan di Belanda menuturkan terpapar asap kendaraan akibat macet selama 30 menit mengarah ke intensifikasi aktivitas listrik di otak.Hal ini bisa menyebabkan perubahan dan kerusakan perilaku serta kepribadian akibat kerusakan logika dan pengambilan keputusan serta tingkat stres yang tinggi. Paparan macet selama 90 hari sudah cukup untuk mengubah DNA.

·         Alzheimer, gangguan memori dan Parkinson
Peneliti di Boston mengungkapkan paparan asap knalpot dan partikel-partikel dari polusi bisa menyebabkan peradangan di bagian-bagian tertentu otak yang bisa memicu Alzheimer, gangguan memori dan Parkinson.

·         Masalah akibat karbon monoksida
Karbon monoksida bisa mengikat diri dengan hemoglobin sehingga mengurangi volume oksigen yang mencapai jantung dan otak, sehingga secara signifikan mempengaruhi fungsi otak dan refleks tubuh.

·         Intermittent Explosive Disorder
Psikolog menuturkan kondisi ini adalah ekspresi kemarahan yang ekstrem, salah satu penyebabnya akibat kemacetan di jalan. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh termasuk otak.

·         Traffic Stress Syndrome
Situasi ini ditandai den gan beberapa gejala fisik seperti telapak tangan berkeringat, peningkatan denyut jantung, sakit kepala dan mual, sehingga mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan

·         Gangguan neuroplasticity
Polusi udara yang buruk secara signifikan menjadi penghalang asupan darah ke otak, korteks serebral dan sel glia di otak, yang semuanya bisa menyebabkan gangguan jangka panjang. Paparan polusi udara cenderung berdampak parah pada IQ anak-anak serta meningkatkan risiko epilepsy.

Lantas, apa dampak gangguan mental diatas terhadap keluarga dan lingkungan kerja Anda? 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar