Setelah dalam bagian
sebelumnya adalah paparan Bagaimana ilmu Organization Development (OD) mulai
tumbuh, maka kali ini kita akan mengenal sejumlah nama yang memberikan
kontribusi sebagai founder ilmu OD.
Siapa sajakah mereka?
· Kurt
Lewin
Kurt Lewin adalah
pendiri utama ilmu OD. Ia telah memberikan akar dan pondasi yang kuat di OD
melalui teori penelitian perilaku, teori kelompok dan teori perubahan. Lewin
merupakan tokoh intelektual utama atas teori-teori tersebut. Lewin yang pertama
kali menulis tentang dinamika kelompok dan bagaimana kelompok membentuk
perilaku anggotanya.
· Ron
Lippitt
Lippitt adalah staf
Lewin di Pusat Penelitian Dinamika Kelompok di MIT sekaligus juga anggota dari
kelompok pertama trainer untuk T-group di tahun 1946. Di tahun 1947, ia menjadi
salah satu pendiri Laboratorium Training Nasional tentang pengembangan
kelompok. Bersama dengan Lee Bradford, ia ia menemukan kertas flip chart pada
tahun 1946 sebagai cara mudah untuk merekam, mengambil dan menampilkan data
dalam kegiatan OD dan pelatihan.
· Edgar
Schein
Ia adalah seorang
professor di Sekolah Bisnis Manajemen MIT Sloan. Ia memberikan kontribusi OD di
beberapa bidang seperto career development, group process consultation dan
organizational culture. Ia mampu menggabungkan teori dengan tools sebagai
landasan untuk organisasi mengkombinasikan motivasi dalam diri Individu dengan
pengelolaan struktur manajemen karir karyawan. Ia identik dengan peopor budaya
organisasi. Ia berhasil membuktikan bahwa proses konsultasi adalah filosofi
dasar pengembangan organisasi, bukan sekedar tools.
· Douglas
McGregor
McGregor terkenal
dengan karya klasiknya, The Human Side of Enterprise, yang telah memberi dampak
besar bagi para manajer di tahun 1960. Ia adalah salah satu professor sekaligus
konsultan ilmu perilaku yang pertama membantu organisasi melalui implementasi
T-group.
· Rensis
Likert
Likert telah
menunjukkan betapa pentingnya pemahaman karyawan terhadap perusahaan dan
bagaimana mempererat hubungan keduanya. Ini menjadi landasan bagi
penyelenggaraan survey di organisasi. Selanjutnya, penelitiannya memberikan
data besar pada keunggulan gaya kepemimpinan demokratis di mana pemimpin
berorientasi kelompok, berorientasi pada tujuan dan pengambilan keputusan
yang melibatkan kelompok. Gaya kepemimpinan ini bertentangan dengan gaya
kepemimpinan otoriter (1961, 1967).
· Chris
Argyris
Argyris adalah salah
satu pelopor team building di tahun 1957. Ia memberikan kontribusi besar
utntuk teori dan penelitian untuk bidang training, OD dan organizational
learning. Salah satu bukunya yang sudah diterbitkan pada tahun 1970 berjudul
Intervention Theory and Method. Ia mengungkapkan pentingnya mendapat informasi
yang valid dan memberikan klien pilihan agar klien memiliki komitmen (1957).
· Bob
Tannerbaum
Tannerbaum menjadi PhD
dalam bidang Hubungan Industrial dari sekolah bisnis di Universitas Chicago. Ia
dikenal sebagai peneliti yang paling awal membelajari aktifitas team building
tahung 1952-1953 di US Ordinance Test Station di China Lake, California.
Selanjutnya ia mempublikasikan karya tentang team building melalui Harvard
Business Review tahun 1955.
· Richard
Beckhard
Beckhard adalah figure
utama perkembangan ilmu OD. Ia memulai karirnya di teater. Minatnya dalam
bidang perbaikan efektifitas komunikasi dalam meeting. Pekerjaan besar pertama
yang ia lakukan setelah berganti karir adalah tampil di Gedung Putih tahun 1950
dalam acara konferensi anak-anak dan remaja yang melibatkan 6000 orang. Ia
mengembangkan salah satu program training tanpa gelar di OD, yaitu NTL’s
Programme for Specialist in Organization Development (PSOTD).
· Herbert
Shepard
Shepard menyelesaikan
program doctoral di MIT lalu bergabung dengan perusahaan minyak sebagai
peneliti.ia memiliki dampak besar dalam munculnya OD melalui praktek yang luas
di dunia usaha serta keterlibatannya dengan pekerjaan NTL. Pada tahun 1960, ia
mendirikan program doktor pertama yang ditujukan untuk spesialis pelatihan OD
di Case Institute of Technology. Eksperimen yang berjalan terus menerus dalam
OD, khususnya di kilang Esso menghasilkan pembelajaran penting yaitu: 1)
Pentingnya top management terlibat aktif dalam program leadership; 2)
Pentingnya kebutuhan untuk aplikasi on-the-job.
· Robert
Blake
Selama perang dunia II
Blake bekerja di unit penelitian psikologi di Angkatan Udara dan menemukan
bahwa memahami sistem dibanding memahami Individu di dalam sistem, akan lebih
signifikan dalam mengidentifikasi masalah dan solusi. Lalu ia menghabiskan
waktu 16 bulan di Tavistock dan mendapat pengaruh yang kuat tentang family
group therapy. Saat kembali ke USA, ia bekerja sama dengan Harvard namun
bergabung dengan program NTL di Bethel sebagai staff T groups selama 6 tahun
dimana ia memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam T group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar